Markatimpung adalah suatu seni memainkan musik di lubuk sungai atau air. Di saat sekarang, memang sudah payah menemukan seseorang yang pandai memainkannya. Tapi dulu, seni markatimpung ini amat disukai nenek moyang orang Mandailing. Kata markatimpung ini, juga kita temukan pada buku cerita Asal Mula Marga Lubis yang berasal dari Mandailing julu.
Terakhir banyak yang bercerita, orang terakhir yang melihat permainan music ini pada tahun 1990. Itupun hanya bisa dimainkan oleh orang-orang yang sudah tua. Tak diwarisi anak-anak muda lagi.
Cara memainkan music seni markatimpung ini, yaitu dengan memukul dan menampar air dengan berbagai cara. Sehingga menghasilkan suara yang bermacam-macam. Suara yang bermacam-macam ini akan diatur oleh pemainnya menjadi seindah mungkin. Bagi yang sudah ahli, suara ini bisa didengar hingga kujauhan sekitar 25 meter. Seni markatimpung, disebut juga markacimpung di lain desa. tapi kedua nama seni itu sama saja. Sungguh mengasikkan untuk didengar. Tapi sudah sulit untuk menemukan orang yang pandai memainkan markatimpung di zaman sekarang. Tapi entahlah di pelosok lain. Entahlah di desa yang paling terpencil, masih ada yang pandai memainkan seni markatimpung ini. Tapi saya sebagai penulis, juga sudah tidak pernah lagi melihatnya. Namun kalau saya menanya pada orang-orang yang sudah berusia sekitar 60 tahun, dan lama tinggal di pedesaaan, selalau mengenal seni ini.
Saya berharap kalau masih ada yang bisa memainkannya, agar tetap mengabadikan seni Mandailing ini. Agar budaya daerah kita tidak sirna karena perubahan waktu. Terima kasih. By: Mr. Tanjung panyabungan.
Monday, June 30, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment